Jokowi Bantah Isu Hoax Mengenai Dirinya
Bengkulu, Bengkuluekspress.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membantah isu hoax tentang dirinya yang selama ini beredar di masyarakat, khususnya di sosial media. Terkait isu hoax yang menyatakan Jokowi sebagai antek asing, PKI, dan isu kriminalisasi ulama. Jokowi menyatakan, isu yang menyudutkan dirinya tersebut semuanya tidak beralasan.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat membuka langsung acara sidang Tanwir Muhammadiyah ke -2, di Bengkulu, yang digelar di halaman Gedung Balai Raya Semarak Bengkulu, Jumat, (15/2).
Menurut Jokowi, semua keputusan yang diambilnya sebagai presiden selama 4 tahun ini sudah diperhitungkan dengan matang. Dia juga menyatakan berpihak kepada kepentingan masyarakat
\"Selama 4 tahun ini saya diam terkait isu PKI, antek asing dan kriminalsi ulama. Saya tidak marah saya hanya membantahnya saja pada kesempatan ini,\" tegas Jokowi.
Jokowi menilai, terkait isu antek asing banyak sekali menyebar dan berkembang dimasyarakat bawah. Padahal, kalau dipikir, Blok Mahakam yang dikelola Prancis sejak 2015, sekarang 100 persen dikelola Pertamina.
\"Saya tidak mau banyak ngomong, tetapi karena dituduh antek asing, saya harus ngomong,\" tukasnya
Selain soal keberhasilan mengambil alih Blok Mahakam, Jokowi juga memaparkan prestasinya saat mengambil mayoritas saham di PT. Freeport. Kekayaan emas dan tembaga yang ada di Papua, kini beralih tangan ke Indonesia setelah melalui negosiasi yang alot.
Dilanjutkannya, upaya mengambil alih saham mayoritas di PT Freeport, bukan persoalan mudah. Buktinya, selama puluhan tahun Pemerintah Indonesia selalu gagal dalam perundingan. Namun, untuk menunjukkan keberpihakannya pada kepentingan masyarakat dirinya berhasil. Akhir Desember 2018 sebanyak 51,2 persen saham Freeport kita pegang. Artinya saham pengendali di republik ini.
\"Dipikir mudah, tidak ada tekanan politik. Kalau mudah sudah dari dulu diambil alih,\" tegas Jokowi.
Mengenai isu PKI, Jokowi mengatakan, dirinya lahir pada tahun 1961 dan PKI dibubarkan pada 1966.
\"Umur saya baru 4 tahun pada saat PKI dibubarkan. Berarti dulu ada PKI balita,\" tukasnya
Mengenai PKI dari orang tuanya, Jokowi menilai diera keterbukaan informasi saat ini, itu bisa dibuktikan semua. Tanya dengan pengurus masjid di dekat rumah orang tua saya bila perlu tanya juga orang-orang dan pengurus masjid di dekat rumah nenek saya.
\"Apalagi ada gambar hoax yang saat deklarasi PKI tahun 1955 ada foto mirip saya. Saya juga heran padahal itu saya belum lahir. Gambar- gambar seperti itulah yang banyak meresahkan dan membuat kita gaduh,\" jelasnya.
Berkaitan dengan kriminalisasi ulama, negara kita negara hukum, semuanya sama dihadapan hukum. Jadi jika bermasalah dengan hukum, aparat penegak hukum wajib menindaklanjutinya.
\"Yang tersandung masalah hukum, memang harus menjalani hukum siapa pun itu,\" ujarnya.
Jokowi menambahkan, bangsa ini bangsa yang besar. perbedan suku, agama, adat tradisi dan budaya untuk memelihara persatuan, kerukunan, keberagamanan. Karena itu aset terbesar saat ini. (HBN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: